Berisikan pusat pengetahuan dan informasi tentang berbagai hal yang dapat memperluas pengetahuan demi meningkatkan pengetahuan sosial.

Monday, 22 February 2016

Teror Arwah Seorang Bocah Mengeramkan Dari Mati Penasaran (Kisah Nyata)


Malam itu entah mengapa q tak bisa tidur, perasaanku g’enak. Q berusaha untuk memejamkan mata hingga lelah rasanya, namun tak juga tertidur. Lalu kuraih buku diatas meja samping ranjangku, q berharap bisa tertidur dengan membaca, namun menit demi menit berlalu dan q tetap terjaga. Suasana malam itu tidak biasa, terasa aneh, seperti ada yang sedang mengawasiku, q mulai ketakutan. Saat mencoba menutup mata, q seperti melihat bayangan hitam melintas dilangit-langit kamarku, q semakin takut. Lalu dari luar tiba-tiba terdengar suara yg hampir membuatku melompat karena kaget, ternyata itu suara tokek. Suasana bertambah seram karena suara tokek itu, q sampai merinding, karena takut q pun duduk dan bersandar di tembok memeluk bantal gulingku. Dan saat itu tiba-tiba dari luar kamarq terdengar suara seperti anak kecil yang sedang berlari, ia berlari dengan cepat melewati kamarq. Q penasaran, kuberanikan diri untuk melihatnya, q rasa dia mengarah ke dapur namun saat ke dapur dan kunyalakan lampu, disana tak terlihat siapapun. Tak lama kemudian q mendengar gemericik air dari kamar mandi, rasanya q ingin lari, tapi tak bisa. Rasa penasaranku lebih besar dan menyeretku berjalan ke arah kamar mandi, dan disana sangat gelap, karena bola lampu yang tiba2 pecah sore hari belum diganti. Sampai disana dalam kegelapan q melihat sosok bocah kecil berbaju putih, kakiku lemas, q sangat ketakukutan. Q hanya berdiri mematung tak mampu menggerakkan kakiku, q semakin takut kerena sosok itu mulai berbalik kearahku, dan saat itu q sangat terkejut saat sosoknya mulai menatapku, q pusing kepalaku terasa berat, q runtuh dalam sekejap dan tak sadarkan diri. Samar-samar kudengar ada yg memanggil namaku, bahuku di guncang, perlahan kubuka mata, yg kulihat adalah ayah dan ibuku, tangisku pecah lalu kupeluk mereka...
Keesokan paginya ibu menyuapiku bubur hangat, q g’bisa ngampus hari itu, demamku sangat tinggi. Q tak banyak bicara, dan itu tampaknya membuat ibu dan ayah terlihat resah, tampaknya mereka sangat penasaran karena menemukanku tergeletak di depan kamar mandi, juga khawatir tentang kondisiku. Q masih syok dan ketakutan saat itu, q hanya bisa diam. Setelah minum obat q tertidur...
Langit sangat cerah, dan mawar-mawar di taman belakang yg ditanam ibuku bermekaran, membuat aroma disekitar begitu harum dan menenangkan, q menutup mata dan menikmatinya, tak lama kemudian kubuka mata karena terkejut tanganku terasa sangat dingin, seperti q sedang menggenggam bongkahan es. Kulihat sekitar, di sampingku tak ada lagi mawar-mawar indah yg kulihat tadi, sekarang hanya ada kolam, kolam ikan milik ayahku. Seingatku di kolam ini ada ikannya, tapi sekarang hanya ada air keruh, dan terasa bau anyir, kipikir jangan-jangan ikan-ikannya mati. q mencoba melihat kedalam kolam, namun yg kulihat bukanlah ikan namun sosok anak kecil yg kulihat semalam, refleks kakiku mundur dan q terjatuh, q terduduk di tanah, dan tiba-tiba anak kecil itu menggenggam tanganku, rasa dingin menjalar dari tangan ke tubuhku, ia menatapku, antara takut dan penasaran ingin kulihat wajahnya, tapi q tak berani nyaliku menciut, dan q sudah tak tahan... tubuhku terasa sangat dingin q menjerit, memanggil ibuku, q menjerit-jerit dan terbangun, kulihat ibu duduk disampingku, dan berkata “ g’papa sayang, kamu Cuma mimpi ada ibu disini” q terisak dan memeluknya, dalam hati kuberkata, ternyata hanya mimpi, tapi mimpi itu terasa begitu nyata. Q benar-benar melihatnya dan merasakan genggamannya. Karena demamku semakin tinggi q dibawa ke rumah sakit, setelah dirawat 3 hari akhirnya q boleh pulang.
Hari-hari berlalu, dan q pun tak ingin mengingat kejadian menakutkan itu, q sudah menceritakan apa yg kualami pada ayah dan ibu, mereka memintaku melupakannya, karena tak ingin membuatku sakit lagi. Sebulan berlalu dan semua aman, tak ada hal aneh lagi yang terjadi. Malam ini pun seperti biasa setelah belajar sebentar, q pun tidur. 
Teriakan ibu membangunkanku, sudah siang dan q hampir terlambat kuliah. Q bergegas namun sampai di kampus q sudah terlambat. Karena g’bisa masuk kelas q akhirnya q kekantin, karena tadi g’sempat makan jadi sekalian q makan aja dikantin. Sambil makan q teringat mimpiku semalam, dalam mimpi q melihat anak kecil itu lagi, ia duduk di tepi kolam ikan ayahku, q melihat wajahnya ia menatapku dengan sedih, seperti ada yang ingin ia katakan, tapi q tak mengerti, hanya saja sesekali ia melihat kedalam kolam, q tak tau apa yang ia cari. q memikirkannya dan membuatku penasaran, siapa sebenarnya anak itu, dan mengapa sering bermimpi tentangnya. Karena penasaran q pulang lalu berkunjung ke rumah tetangga yang kukenal.
Q, memang baru tinggal di kompleks ini, belum banyak yg kukenal. q, ayah dan ibu pindah kerumah baru ini sekitar 2 bulan yang lalu, karena ayahku dipindah tugaskan ke kota ini. Kebetulan radit lagi dirumah, q mengenalnya karena radit kuliah di kampus yang sama denganku. Dan ayah radit adalah ketua RT di kompleks ini. Pada radit q bertanya tentang rumah yang q tinggali saat ini, dari radit q tau rumah ini sudah ditinggal penghuninya sejak 2 tahun yang lalu, pemiliknya pak Ardi yang seorang duda tak ingin lagi tinggal dirumah itu karena sedih bila terus-terusan mengingat mendiang istrinya, dan anak semata wayangnya dimas, yang menghilang di usia 4 tahun dan hingga kini belum jelas dimana keberadaaannya. Hingga berhari-hari q terus kepikiran, tapi q masih belum mengerti dengan apa yang q alami, hingga tiba-tiba q teringat pada dimas, anak pak ardi, ia berusia 4 tahun saat menghilang, dan bocah yang sering mendatangiku dalam mimpi sepertinya ia juga berumur 4 tahun, mungkinkah mereka bocah yang sama. Kalau iya, itu artinya dimas telah meninggal, tapi benarkah itu dimas q belum yakin.
Setiap malam q selalu bermimpi hal sama, bocah kecil itu, ia selalu mengajakku ke kolam ikan di taman belakang, ia tak pernah bicara, terkadang menangis dan hanya menatapku sedih, q mencoba bertanya padanya apakah ia dimas anak pak ardi, ia tetap tak pernah menjawab hanya mengajakku berjalan ke arah gudang, lalu ia menghilang. Sekarang q tak takut lagi, mungkin karena sudah terbiasa.
Karena q sering bertanya tentang pak ardi, radit pun bingung dan bertanya-tanya mengapa q terus mencari tahu. Tapi q g’mungkin cerita, q takut dibilang gila. Radit bercerita bahwa istri pak ardi sering sakit-sakitan karena itu ia dirawat dirumah sakit, dan karena harus bekerja dan merawat istri dirumah sakit pak ardi juga jarang pulang, hal itu menyebabkan dimas lebih banyak tinggal dirumah sendiri dalam asuhan sang asisten rumah tangga (art) dirumah, hingga pada suatu hari dimas dikabarkan menghilang dari rumah, tak ada seorangpun tetangga yang tahu dimana dimas termasuk sang art, art hanya mengatakan bahwa dimas tiba-tiba tidak ada di rumah dan saat mencari disekitar rumah dimas tidak ditemukan. Semua orang telah berusaha mencari dan melaporkan pada polisi namun hingga sekarang tak ada yang tahu dimana dimas, setelah dimas menghilang ibunya semakin sedih, ia depresi dan sangat menyesal mungkin karena merasa bersalah tak mampu mengasuh anaknya sendiri dan pada akhirnya menghilang hingga akhirnya sang ibu meninggal dan membuat pak ardi semakin terpuruk.
Ibu menyuruhku ke gudang untuk mengambil alat-alat kue, banyak banget kotak q jadi bingung ada dimana alat kue ibu, saat mencari-cari ada satu kotak yang jatuh, q melihatnya ternyata isi kotak itu adalah foto-foto, tapi anehnya itu bukan foto keluargaku, q berfikir mungkin ini foto-foto kelurga pak ardi. Banyak sekali foto anak kecil, setelah kuperhatikan ternyata wajahnya sama dengan bocah kecil yang selalu mendatangiku, jadi ternyata dia benar-benar dimas, anak pak ardi. Itu artinya dimas telah meninggal, bukan hilang. Sekarang q semakin penasaran, dimas benar-benar meninggal namun tak ada yang tahu dimana jasadnya, dan bagaimana ia bisa meninggal. Radit juga mengiyakan bahwa foto-foto yg kutemukan memang foto keluarga pak ardi. Bagaimana caranya q bisa tahu jawaban pertanyaanku, q bingung tak tahu harus bertanya pada siapa. Dan meskipun dimas selalu di mimpiku tapi ia tak pernah berkata apa-apa, ia hanya diam, q jadi bingung, q penasaran tapi juga sangat lelah dengan semua ini.
Q mengingat-ingat kembali akan mimpiku, mungkin saja ada petunjuk disana. Q ingat dimas mengajakku berjalan kearah gudang dan disanalah ia menghilang, dan akhirnya tanpa sengaja q menemukan foto kelurganya. Selama ini dimas selalu duduk ditepi kolam dan sering melihat kedalamnya, ada apa sebenarnya dengan kolam itu, kenapa saat dimimpiku kolam itu tak seperti kolam ayah yang banyak ikan. Kolamnya kosong, berair keruh dan ada bau anyir dari tempat itu. Mungkinkah dia ada disana? Tapi merutku itu tak masuk akal.
Sebenarnya q khawatir, tapi kuberanikan diri pada ayah saat kami sarapan bersama, q hanya ingin ini semua cepat berakhir. Q meminta ijin ayah untuk membongkar kolam ikan itu, q ingin kolam itu digali, q ingin tahu ada apa disana. Awalnya ayah tak mau karena kolamnya bakal rusak, tapi karena q terus memelas akhirnya ayah mengijinkanku, dengan syarat q harus memindahkan ikan-ikan yang ayah pelihara.
Besoknya tukang pun datang q meminta mereka segera bekerja, setelah kolam dibongkar q meminta agar mereka menggali lebih dalam, kolam ayah hanya 1 meter, dan betapa terkejutnya para tukang dan q, melihat apa yang kami temukan di kedalaman 2 meter, kami melihat tulang belulang dan itu seperti rangka milik manusia, q hampir pingsan melihatnya, namun kukuatkan diri lalu kutelfon polisi agar segera kerumahku dan memeriksa apa yang kami temukan. Polisi datang, mereka memeriksa dan menanyai kami semua. Lalu mereka membawa rangka tersebut, beberapa hari q mendapat kabar bahwa rangka itu telah selesai diperiksa dan dipastikan bahwa itu adalah milik dimas suseno bocah berumur 4 tahun anak pak ardi. Dari situ juga diketahui bahwa  dimas mati akibat pendarahan di kepala. Q benar-benar sedih mendengar itu semua, q merasa seperti mengenal dimas meskipun yang selama ini kulihat hanyalah sosok tak kasat mata miliknya, q tak menyangka ia terkubur di taman belakang rumah, polisi masih mengembangkan kasus ini, dan sebulan kemudian kami mengetahui ternyata sang art lah yang telah mengubur dimas di halaman belakang. Diketahui juga kronologi kematian dimas dari pengakuan art. Kejadian itu pada pagi hari saat dimas bangun dan ia menanyakan kedua orangtuanya, karena mereka tidak berada dirumah, art mengatakan akan mengajaknya kerumah sakit untuk bertemu ibu, namun dimas terus saja menangis dan tak mau meminum susu yg dibuatkan, art kesal ia lalu pergi ingin meninggalkan dimas sendiri dikamar, namun dimas mengejar sambil terus menangis dan menarik-narik tangan art, karena kesal art mengibaskan tangannya. Ia bermaksud untuk melepaskan pegangan dimas, namun tak disangka dimas terjatuh di tangga, tubuh kecilnya berguling-guling dan kepalanya terbentur yg menyebabkan pendarahan di kepala, art panik ia memeriksa keadaan dimas dan ternyata dimas sudah tak bernyawa, ia pun ketakutan, tanpa pikir panjang ia menggali lubang dihalaman belakang, lalu mengubur dimas disana, ia menanam bunga-bunga diatasnya agar pak ardi tak curiga, karena memang pak ardi jarang sekali pulang dan saat kematian dimas istrinya semakin kritis, dan tak ada yg pernah mendatangi halaman belakang rumah, begitulah hingga tak ada yang mengetahui tubuh bocah malang itu telah dikuburkan di sana.
Setelah kasus ini selesai q berziarah ke makam dimas, di sana q bertemu pak ardi, ia mengenaliku karena kami pernah bertemu dirumah saat kasus ini dibuka, sekali lagi ia terus berterimakasih sudah menguak ini semua, ia tampak sangat sedih karena teringat tentang dimas. Pada akhirnya ia kehilangan semua anggota keluarganya, dan art itu telah mendekam di penjara. Q juga sudah berhenti bermimpi tentang dimas, terakhir kali dimimpiku dimas tampak berseri, ia tersenyum dan melambaikan tangannya padaku, setelah itu ia menghilang. Q bersyukur ini semua sudah berakhir, dan terkadang hatiku sedih saat teringat tentang dimas, namun mengingat ia tampak bahagia terakhir kali q merasa nyaman, q berdoa semoga bocah kecil itu bahagia di surga. 

Teror Arwah Seorang Bocah Mengeramkan Dari Mati Penasaran (Kisah Nyata) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 Response to "Teror Arwah Seorang Bocah Mengeramkan Dari Mati Penasaran (Kisah Nyata)"