Dalam memperlajari analisis industri maka kita juga akan mempelajari tentang tahap-taham dalam menganalisis industri mulai dari pengertiannya, siklus kehidupan industi, serta analisis siklus bisnis. Maka penjelasannya sebagai berikut:
1. Industri
Terlepas dari permasalahan yang dihadapi, analis dan pemodal
perlu cara pengklasifikasian industri. Cara yang sering dipergunakan adalah
dengan mendasarkan diri pada International Standart Industrial Classification
(ISIC) system.System ini menggunakan kode dengan jumlah digit tertentu.Jumlah
digit yang sedikit menunjukkan klasifikasi dengan dasar yang lebih luas, dan
makin banyak digitnya makin terinci klasifikasi yang dilakukan.
Sebelum melakukan analisis industri atau sector tertentu,
perlu melihat perkembangan atau kinerja industry/ sector tersebut.Seharusnya
pengamatan perlu dilakukan untuk periode yang cukup panjang sehingga barangkali
dapat dideteksi pola perkembangannya atau pengaruh akibat kondisi ekonomi.
Suatu industry yang mempunyai kepekaan lebih tinggi dari
pasar mengindikasikan bahwa industry tersebut mempunyai risiko pasar yang
tinggi (artinya lebih tinggi dari rata-rata).Meskipun demikian, risiko tersebut
akan bergerak dalam dua arah, yaitu: menjadi lebih buruk dari pasar atau
sebaliknya. Dengan kata lain, kalau kondisi pasar membaik, maka sector/
industry yang mempunyai kepekaan tinggi juga akan membaik lebih besar dari
pasar.
Untuk menganalisis industry langkah pertama yang dapat
dilakukan adalah dengan mengidentifikasikan tahap kehidupan produknya. Tahap
ini bermaksud untuk mengenali apakah industry tempat perusahaan beroperasi
merupakan industry yang masih akan berkembang cepat, sudah stabil ataukah sudah
menurun. Langkah berikutnya adalah menganalisis industry dalam kaitannya dengan
kondisi perekonomian. Langkah ketiga adalah analisis kualitatif terhadap
industry tersebut, yang dimaksudkan untuk membantu pemodal menilai prospek
industry dimasa yang akan datang.
Perusahaan baru go public setelah melewati masa perkenalan
dalam analisis industry umumnya dikelompokkan dengan tiga tahap, yaitu: tahap
pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunana.
- Tahap Pertumbuhan
Tahap pertumbuhan ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang relative masih tinggi.Meskipun risiko sudah tidak setinggi pada tahap perkenalan.Paling tidak sudah terbukti bahwa produk yang ditawarkan, diterima oleh pasar.Karena tingginya pertumbuhan penjualan, laba yang diperoleh mungkin tidak cukup untuk membiayai ekspansi yang diperlukan. Dengan demikian mungkin sekali perusahaan dalam tahap ini akan mempunyai dividend payout ratio yang rendah, sehingga memerlukan pendanaan eksternal untuk membiayai ekspansinya.
- Tahap kedewasaan
Pada tahap ini pertumbuhan penjualan masih terjadi, tetapi sudah dalam tingkatan yang lebih rendah daripada tahap pertumbuhan.Karena produksi sudah dalam jumlah yang cukup besar untuk memenuhi permintaan pasar, umumnya laba yang diperoleh cukup untuk membiayai pertumbuahan usaha. Dengan kata lain, internal financing cukup untuk mendukung penjualan, dan karenanya porsi laba yang dibagikan sebagai dividen lebih besar daripada tahap pertumbuhan.
- Tahap penurunan
Pada tahap ini permintaan akan produk tersebut sudah mengalami penurunan, sehingga pertumbuhan penjualan menjadi negative. Strategi yang dipergunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk yang sudah masuk dalam tahap ini adalah melakukan diversifikasi ke produk lain.
Cara kedua untuk melakukan analisis industry adalah dengan
menganalisis hubungan antara kemampuan operasi dengan kondisi perekonomian
makro.
Karena itu para analis industry mengelompokkan industry
menjadi growth industry, defensive industry, dan cyclical industy.Growth
industry menunjukkan industry yang menunjukkan pertumbuhan laba jauh lebih
tinggi dari rata-rata industry.Defensive industry menunjukkan industry yang
tidak banyak terpengaruh oleh kondisi ekonomi.Sedangkan Cyclical industry
menunjukkan industry yang sangat peka terhadap perubahan kondisi perekonomian.
- Berbagai aspek kualitatip dalam analisis industry
Beberapa aspek kualitatif akan membantu analisis dalam melakukan analisis industry. Aspek-aspek tersebut seperti kinerja historis, persaingan, kebijakan pemerintah, dan perubahan struktural.Pada aspek historis, indicator yang dapat dilihat adalah pertumbuhan penjualan dan laba, dan perkembangan harga.Pada persaingan dapat berasal dari masuknya pesaing baru, meningkatnya bargaining power para pembeli, persaingan antar pesaing yang ada, masuknya produk substitusi dan meningkatnya bargaining power para pemasok. Kebijakan yang diambil oleh pemerintahh dalam sector/ industry tertentu akan langsung mempengaruhi industry tersebut, meskipun secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap industry lainnya. Perubahan structural: agar tetap mampu bersaing, suatu perusahaan harus menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik.
- Menilai prospek indutri di masa yang akan datang
Idealnya, analis hendaknya dapat melakukan estimasi sebagaimana yang dilakukan dalam analisis pasar, yaitu menaksir berapa laba yang diharapkan dalam suatu induatri, dan berapa PER untuk industry tersebut.
0 Response to "Pengertian Industri, Menganalisis Industri, Siklus Kehidupan Industri, dan Anallisa Siklus Bisnis"