Pada zaman dahulu hiduplah bangsa Petran yang menderita dibawah penjajahan bangsa Persia. Bangsa persia dipimpin oleh Raja Kurd yang sangat kejam dengan menetapkan pajak upeti tergolong tinggi sehingga menambah penderitaan bangsa Petran. Bangsa Petran selalu berdoa kepada dewa-dewi mereka untuk membebaskan bangsa mereka tetapi doa mereka tak pernah terjawab oleh dewa-dewi yang diyakini bangsa Petran. Di desa Petran tinggalah seorang janda bernama Martari yang sangat sengsara dan ingin memutuskan untuk mengahiri hidupnya dijurang maut yang berada didekat pinggiran desa dikarenakan ia sendiri tidak tahan dengan beban hidup yang kian hari makin berat. Kini Martari hanya tinggal seorang diri karena suaminya meninggal saat melakukan pemberontakan bersama ayahnya bernama Tarkum. Sudah 5 tahun berlalu Tarkum belum pernah kembali ke desa untuk mengunjungi Martari, ada banyak kabar tentang Ayahnya bernama Tarkum, kabar terakhir mereka pasukan pemberontak selama ini bersembunyi di hutan rimba untuk membuat senjata perang dan memperkuat pasukan pemberontakan.
Saat pagi hari mentari terbit, Martari pergi ketebing tertinggi dipinggiran desa seorang diri, sebelum mengahiri hidupnya dijurang ia berteriak sangat keras dengan suara nyaring pada dewa-dewi langit untuk mengutuk bangsa Persia atas kekejaman raja Kurd. Tak diduga saat itu pula langit menjadi gelap, dari ketinggian muncul awan hitam pekat mendekati dirinya, ia sangat ketakutan lalu bersembunyi dibalik batu besar. Lalu nampaklah seorang lelaki besar, berparas menyeramkan dan dari mulutnya mengeluarkan suara aungan yang sangat kencang yang mampu membuat bumi bergetar. Badan dan kaki Martari gementar ketakutan dibalik batu persembunyiannya. lalu lelaki itu berkata " Keluarlah Martari, aku adalah Lusifer Raja iblis terkuat yang akan menjawab doa-doamu". Dengan ketakutan Martari keluar dan menghampiri Lusifer. Kemudian, iblis itu menawarkan untuk bersetubuh dengan Martari untuk mendapatkan anak setengah iblis yang akan membawa kemerdekaan bagi bangsa Petran. Martari yang putus asa hanya menuruti permintaan Lusifer dan bersetubuh dengannya.
Sembilan bulan lamanya lahirlah Elmur, anak dari Lusifer yang sangat disegani oleh bangsa Petran dikarenakan ia memiliki fisik seperti 5 orang dewasa bangsa Petran. Elmur sangat berpengaruh di desanya, ia selalu ingin melalukan pemberontakan kepada bangsa Persia. Oleh karena itu, ia meminta izin kepada ibunya untuk mencari paman Tarkum dipegunungan dengan berjalan seorang diri. Sesampainya di hutan ia menemukan 1000 pasukan pemberontak milik pamannya Tarkum yang sedang membuat senjata untuk melawan pasukan Persia. Elmur diterima baik oleh Tarkum dan dilatih menjadi prajurit handal atau kelompok prajurit terbaik milik bangsa pemberontak Petran. Setahun berlalu, Elmur tumbuh menjadi panglima perang dari prajurit pemberontakan Petran, ia mampu mengalahkan 5 orang prajurit perkasa secara bersamaan dan ia memiliki kekuatan fisik diluar kemampuan manusia biasa, sehingga ia dipercayakan memimpin 200 pasukan berkemampuan khusus milik Tarkum. Semakin hari kemampuan prajurit pemberontak semakin meningkat, kesempatan inilah yang digunakan oleh Tarkum untuk segera menyerang bangsa Persia dengan strategi yang telah diatur oleh Tarkum. Rencana penyerangan akan dilakukan pada pagi hari, menjelang pagi pasukan pemberontak maju ke garis depan tembok raksasa milik kerajaan Persia. Raja Persia Kurd merasakan amarah yang sangat besar ketika mendengar pasukan pemberontak mendekati wilayah kerajaan, lalu mengerahkan seluruh pasukan Persia menghadapi pasukan pemberontak.
Pertempuran pun berlangsung sangat sengit, banyak prajurit bangsa Persia yang gugur oleh kehebatan pasukan pemberontak bangsa Petran. Namun pasukan Persia memiliki jumlah pasukan sangat banyak sehingga pasukan pemberontak kehabisan tenaga dan sangat kelelahan dalam menghadapi pasukan Persia. Tarkum tersudutkan oleh pasukan persia sehingga ia gugur dalam perang, ia dibunuh langsung oleh raja Kurd yang kejam. Raja kurd memiliki keahlian memainkan dua mata pedang sehingga sulit untuk melawannya. Waktu panjang berlalu tetapi 200 pasukan berkemampuan khusus dibawah pimpinan Elmur sangat susah ditaklukan oleh Raja Kurd, semakin disudutkan maka semakin kuat pula pasukan Elmur membalas serangan balik. Hal ini membuat Raja Kurd semakin murka, ia mengerahkan seluruh pasukan yang dimilikinya untuk menyerang pasukan Elmur. Pasukan Elmur kehabisan tenaga dan dipukul mundur oleh pasukan Persia, mereka kemudian lari ke pegunungan dengan tersisa 135 pasukan. Elmur dilanda kehancuran dan rasa sedih meyelimutinya atas kepergian pamannya Tarkum yang wafat dimedan perang. Pasukannya mengalami luka-luka perang dan kehabisan tenaga, Elmur sangat putus asa dan bersembunyi disebuah gua besar, agar tidak ditemukan oleh bangsa Persia. Saat prajurit tertidur, ia mengambil pedang untuk mengahiri hidupnya demi menutup rasa malu karena ia tak bisa mengalahkan raja Kurd. ia mengangkat pedangnya menempelkan dilehernya dengan keinginan menggorok lehernya sendiri. Namun tiba-tiba muncul Lusifer dari kegelapan, Elmur sangat ketakutan sampai menunduk ke lantai gua dan menutupi wajahnya. berkatalah Lusifer "Elmur anakku, jangan takut aku datang untuk menolongmu" kemudian Lusifer memberikan tombak api miliknya kepada Elmur. Suara tombak api yang digenggam oleh Elmur membangunkan prajuritnya, suara itu memiliki bunyi seperti gemuruh petir serta keluar suara teriakan manusia terpanggang yang sungguh mengerikan dan saat itu pula Lusifer menghilang. Mereka mendapati Elmur menggenggam tombak api dengan matanya bercahaya seperti api, mereka ketakutan melihat Elmur dan menjauhi dirinya. Elmur kemudian berkata pada prajuritnya untuk tidak takut dan meminta mereka membantu dia untuk kembali kemedan perang.
Pajurit yang hilang harapan kembali bersemangat dengan kekuatan yang baru dimiliki oleh Elmur, sehingga mereka kembali kemedan perang. setibanya dimedan perang awan menjadi gelap membuat pasukan Persia ketakutan, dari awan gelap keluar petir menyambar pasukan persia. Melihat hal itu raja Kurd bersama pasukan terbaiknya berusaha bergerak mendekati Elmur. Namun, sebelum tiba mendekatinya Elmur mengangkat tombak dan melemparkan kearah raja Kurd dan saat itu juga tombak itu menancap tepat dikepala raja Kurd menjatuhkannya dari kuda. Pasukan terbaik raja Kurd lari ketakutan dari medan perang dan mengakui kekalahan. Semenjak saat itu bangsa Persia tidak berani lagi untuk menguasai bangsa Petran. Atas jasa Elmur ia diangkat menjadi raja Petran dan memimpin bangsa Petran dengan kekuatan fisik dan kekuatan tombak api yang dimilikinya. Bangsa Petran hidup bahagia dibawah kekuasaan Raja Elmur si anak Lusifer yang perkasa. Kini, bangsa Petran hidup bahagia dan kekuatan bangsa Petran sangat ditakuti oleh kerajaan-kerajaan bangsa lainnya.
Sekian.
0 Response to "Elmur Anak Iblis Dari Lusifer Yang Mengalakan 10.000 Pasukan Persia"